Skip to main content

The 4 Disciplines Execution (4DX)

Waktu lagi bikin kajian di kantor. Usual thing, bikin kajian untuk internal policy yang dikaji dari external policy, real data of business, usual thing. Job as usual. Bos Besar minta dicariin ruangan, katanya sih buat sosialisasi hasil pelatihannya kemaren.

It would be so excited I thought. Sejak saya ada di posisi sekarang, saya sadar bahwa belajar adalah sebuah kebutuhan. Bekerja di sebuah kantor bukanlah belajar karena DILARANG salah. Kalau salah, bisa jadi fatal. Berakibat pada penilaian/ bahkan laba perusahaan. Alhamdulillah nya sih saya tidak di bagian yang berpengaruh secara langsung dengan laba perusahaan. Cuma ya, tetap aja, posisi saya mendukung terciptanya sebuah internal policy yang digunakan unit bisnis untuk dapat melakukan bisnis.

Bos duduk di depan muka, dengan Mac Book nya dan mulai menampilkan sebuah slide tentang 4DX.
4DX itu kependekan dari The 4 Disciplines Execution. Kinda of What our goals in life is then how we could achieve those goals. 4DX sebenarnya udah lama diimplementasikan oleh banyak orang, paling enggak mereka yang sadar bahwa sebuah achievement itu harus bersifat SMART+O, Specific, Measurable, Achievable, Reasonable, Timeline, and Obsession. Namun, mungkin baru kali ini 4DX itu dirumuskan dengan nama yang keren. Semacam daily or habittualy things yang kemudian dirumuskan menjadi sebuah rumus keren yang dapat diaplikasikan di sebuah organisasi, baik itu profit oriented organization maupun socio organization.

The first Discipline is talk about what our goals are. Misalnya dari semua cita-cita saya ada salah satu yang menurut saya yang paling penting,  yaitu punya tulisan tentang financial institution or anything about finance and all the gang of organization. Punya Tulisan adalah target saya atau kalau dalam 4DX dikenal dengan Wildly Important Goals (WIG). WIG ini harus bersifat paling penting di antara goals yang lainnya, dan ketika dilaksanakan akan memberikan efek paling besar untuk goals lainnya. Buat saya, kenapa punya tulisan itu penting, karena cita-cita saya yang lain adalah menjadi financial consultan. Dan ketika saya memiliki banyak tulisan tentang hal-hal yang dapat mendukung cita-cita lain saya , maka hal tersebut akan dinilai penting at least by me.

Setelah menetapkan WIG nya, masih dalam Disiplin pertama, saya pun harus menerapkan lag measure nya, persis seperti timeline dalam SMART. Jika dengan cita-cita yang punya tulisan, maka untuk lag measure nya, saya akan menuliskan "saya akan punya tulisan tentang all financial things sebanyak 30 tulisan sampai dengan 30 Juni 2017". Lag measure, batasan waktu kapan goals itu akan sedikit demi sedikit tercapai jelas, pada 30 Juni 2017 (jika tetap berkomitmen) saya akan punya tulisan sebanyak 30 buah tulisan.

Then, we are going to explain about the second discipline which talks about lead measure. Lead measure ini sama dengan misi. Kalau dulu ketika masuk organisasi sekolah selalu ditanya visi misi, nah... visi itu kaya WIG nya, sedangkan misi itu kaya lead measurenya. Jadi, untuk mendukung tercapainya WIG, diperlukan lead measure, gak perlu yang muluk-muluk cukup dengan hal-hal sederhana tapi dinilai mempengaruhi roda lead measure sehingga bisa menggerakkan roda lag measure atau WIG nya. Contoh, untuk punya tulisan 30 buah s.d 30 Juni, maka saya harus menulis paling tidak 3 hari sekali dengan 1 tulisan, dua, saya harus banyak membaca paling tidak 5 berita satu hari untuk menambah wawasan saya, dan lain-lain dapat disusun/ ditulis dalam excel untuk mengingatkan saya pada lead measure yang pernah saya buat.

The third discipline is "monitoring" and give it score. Sebuah penelitian (at least the 4DX team believes on it) orang yang bekerja dengan skor akan tahu dimana dia berada, sejauh mana dia dari target dan akan membuatnya semangat untuk mencapai target tersebut. Jadi, buatlah scorecard yang di dalamnya terdapat hal-hal seperti dalam 1 dan 2 disiplin di atas. Jangan lupa juga, untuk lead measure dibuat sedetail mungkin dan ada progres dari setiap minggunya. Oia, hal yang perlu diperhatikan dalam membuat scorecard ini adalah, kreativitas ya biar scorecard jadi menarik, dan mudah diupdate. Karena kita akan menandai setiap progress yang kita buat.

Dan yang terakhir gak kalah pentingnya adalah mendiskusikan hasil / to do list dalam score card selama kurun waktu tertentu, dan kudu banget bikin komitmen baru untuk periode seanjutnya dan tetap harus komitmen. Karena the last discipline is talking about "commitment and discussion".

Menarik ya. Hehe.. akhirnya dapet tugas untuk bikin scorecard 1 unit ,dimana pekerjaan yang dijalankan relatif sama, namun lead measure yang harus disusun itu beda-beda, jadi kudu banget fokus.
By the way, lead measure harus diganti kalau emang selama 12 minggu WIG kita enggak terpengaruh sama usaha-usaha kita loh. Then, it is as simple as that, it is a habittually things that we've been doing... cuma dikemas dengan bentuk "produk" yang lebih menarik aja sih.

Honestly, it could be implemented on our household loh, Bunda. As a working mom kayanya perlu deh untuk pelan pelan ngepretelin hal hal kerjaan kantor yang bisa diimplementasiin di rumah.
Udah ah.. mau ngelonin Biru dulu. Kangen.

Ditunggu feedbacknya ya Reader. Makasih. Oia..makasih juga bos 

Comments